09 June 2012

Mengenal Lensa Kamera SLR

Sebagai topik pekan ini, sejenak kita tinggalkan dulu bodi kamera SLR untuk membahas tentang 'mata' dari setiap kamera: Lensa.

Pekan lalu kita mengenal pembagian lensa berdasarkan sudut pandangnya (wide, normal, tele). Untuk kamera format 135/35mm, kita telah sepakati bahwa lensa dengan panjang fokus pada rentang 40mm - 50mm kita tetapkan sebagai lensa normal. Lensa-lensa dengan panjang fokus kurang dari itu (misal 14mm, 28mm, 35mm) kita golongkan sebagai lensa wide, karena sudut pandang lensa yang lebar. Lensa-lensa dengan fokus panjang (misal 85mm, 200mm, 1200mm), dengan demikian, kita masukkan ke kotak lensa tele.

Lensa dengan satu panjang fokus (200mm. tele), prime

Pada awalnya, sehubungan dengan kesulitan perancangan, lensa memang dibuat dalam satu saja panjang fokus lensa. Gambar di atas adalah sebuah lensa yang dibuat dalam satu panjang lensa, dengan demikian, hanya memiliki satu sudut pandang. Setiap lensa yang dibuat pabrikan selalu memiliki identifikasi yang jelas. Pada gambar, angka 200mm di bagian bawah, dekat dudukan lensa menunjukkan panjang fokus lensa. Identifikasi terkait beragam fitur yang ditawarkan lensa tersebut dapat ditempatkan di tempat lain, pada contoh ini di dekat 'moncong' lensa. Terlihat juga di sisi kiri angka 200mm ada sebuah titik merah (index), yang akan bermanfaat untuk menempatkan lensa pada tempatnya.

Sedikit ke atas, kita temukan angka (yang terlihat) 5, 10, dan ∞ (tak hingga/infinity) di balik sebuah 'jendela'. Angka-angka ini menunjukkan di jarak berapa (meter) lensa kamera difokuskan. Dengan kata lain, bagian yang terlihat paling tajam dan jelas di gambar kita nanti. Pengaturan jarak fokus pada lensa umumnya mempergunakan mekanisme putar, dengan bagian berlapis cincin karet di kira-kira pertengahan lensa pada gambar di atas sebagai ring fokus. Bila kita memutar ring fokus ini, obyek akan beralih dari tidak fokus, menjadi fokus, lalu kembali tidak fokus -- seperti efek yang kadang kita temukan saat menonton film bioskop.

TIP: untuk simulasi efek fokus secara langsung, letakkan satu jari sekitar 25 cm dari depan mata. Pandangi jari tersebut, tetapi lihat juga pemandangan di sekeliling jari. Biarkan jari tersebut di depan mata. Pandangi pemandangan yang jauh. Perhatikan! Bagaimana sekarang jari itu terlihat?

Bergeser ke kiri dari jendela penanda jarak, ada switch (bergaris putih) di sisi kiri tulisan AF (atas) dan MF (bawah).AF dan MF sendiri adalah kependekan Auto Focus dan Manual Focus. Fungsi otomatisasi fokus tentu berguna maksimal bila dipergunakan pada tempatnya. Misalnya, tentu lebih sulit memaksimalkan fokus manual, yang lebih presisi, pada saat mengambil gambar olahraga futsal yang bergerak cepat.

Terakhir, di sisi kiri lensa (tidak terlihat) ada switch lain untuk membatasi jarak fokus yang diinginkan. Switch kedua ini tidak selalu ada di setiap lensa (bandingkan dengan gambar lensa setelah ini), namun, umumnya ada di lensa-lensa panjang atau lensa makro & potret yang rentang jarak fokusnya lebar.

Seiring berkembangnya pengalaman perancang lensa, kini kita dapat menemukan lensa-lensa dengan panjang fokus yang lebih dari satu. Contoh paling mudah, paling umum, akan kita dapati pada lensa yang dijual 'sepaket' bersama dengan bodi kamera: 18 - 55mm (kira-kira ekuivalen dengan 28 - 90mm, terkait dengan lebih kecilnya sensor sebagian besar kamera DSLR). Dengan lensa ini, kita bisa melihat sebuah pemandangan yang luas dengan posisi wide (sekitar 18mm), untuk kemudian memusatkan perhatian pada satu bagian dengan memindahkan panjang fokus ke yang lebih tele (sekitar 55mm). Secara umum, lensa dengan satu panjang fokus dikenal sebagai lensa prime/fixed, dan lensa yang bisa diubah panjang fokus atau sudut pandangnya disebut lensa zoom/vario

Gambar yang ada di bawah ini adalah salah satu contoh lensa zoom, dengan posisi terlebarnya 28mm (kategori wide), dan posisi terpanjangnya 200mm (tele). Kita bisa 'memilih' panjang fokus mana saja yang akan kita gunakan di antara kedua ekstrem lensa. Pada lensa zoom kita mengenal 'faktor pengali'/rasio zoom yang merupakan pembagian panjang fokus maksimal dan minimal lensa tersebut. Lensa contoh kita memiliki rasio zoom sangat besar mencapai 7x. Lensa seperti ini atau lensa lain dengan rasio zoom yang lebih dari 3x kita bisa sebut sebagai lensa superzoom.

Berbeda dengan lensa lensa prime 200mm pada gambar sebelum ini, warna barel (selongsong untuk menempatkan elemen lensa) berwarna keperakan. Pada umumnya barel lensa diberi warna hitam, meskipun tidak menutup kemungkinan diberi warna lain semisal putih, atau bahkan warna kamuflase.

Seperti pada lensa prime, jarak fokus lensa juga dapat diatur dengan ring fokus. Pada lensa 28 - 200mm ini, pengaturan dilakukan dengan memutar ring hitam yang terlihat di bagian atas pada gambar. Ring hitam yang satu lagi berfungsi untuk mengatur panjang fokus, atau 'mengatur zoom'. Bandingkan sisi atas dan bawah gambar berikut. Lensa zoom umumnya memiliki panjang minimal di posisi wide, dan mengalami penambahan panjangan maksimal di posisi tele. Rancangan lain pun ada seperti zoom terbalik (terpanjang di wide), ataupun lensa yang tidak mengalami pertambahan panjang sama sekali karena mekanisme zoom terjadi secara internal (di dalam selongsong), walaupun lensa tersebut biasanya dihargai tinggi.


Lensa dengan panjang fokus (sudut pandang) yang bisa diubah, lensa zoom


Kepraktisan mengubah sudut pandang menjadi satu keunggulan lensa zoom, namun rancangannya yang rumit -- memerlukan lebih banyak elemen lensa -- membuatnya lebih berat dan kurang kompak daripada lensa prime. Selain itu, beberapa lensa khusus (super-tele, lensa tilt-shift) sejauh ini belum dimungkinkan untuk dibuat dalam format zoom.

TIP: istilah fixed juga kita temui terkait diafragma pada lensa zoom. Diafragma fixed bukan berarti tetap tidak berubah seperti macet. Diafragma tetap dapat diatur melebar atau menyempit, tetapi bukaan terbesar lensa yang tetap, tidak berubah meskipun panjang fokus diubah. Hal ini penting untuk menjaga kecepatan rana tetap.

Keterbatasan lain lensa zoom juga terkait dengan besar diafragma. Lensa-lensa prime dapat dibuat dengan diafragma yang besar (lihat daftar istilah). Beberapa lensa bahkan dapat mencapai f-no. 1, artinya besar diafragma sama dengan panjang fokus. Pada lensa zoom, bila diinginkan bukaan diafragma yang besar, harus dilakukan penyesuaian dengan ujung tele lensa tersebut. Selain itu elemen lensa yang dibutuhkan bisa jadi sangat besar. Oleh karena itu, sejauh ini lensa zoom untuk SLR dengan bukaan terbesar yang masih terjangkau hanya sampai f-no 2.8 (dibaca dua koma delapan).


Perbandingan lensa zoom dan prime (atas) pada panjang fokus yang sama-sama
200mm, dan (bawah) pada zoom terpendek

Secara fisik, lensa 200mm prime dan zoom pada contoh ini memiliki ukuran yang serupa. Tentu lensa prime tidak dapat memendek seperti lensa zoom, tetapi pada panjang fokus yang sama-sama 200mm, dapat dilihat bahwa panjang kedua lensa hanya terpaut sedikit. Selain itu, yang tidak terlihat pada gambar, adalah diameter lensa yang juga hampir serupa. Hal ini karena lensa zoom pada posisi 200mm memiliki f-no 5.6, atau dua kali lebih sempit dibandingkan lensa prime yang memiliki f-no 2.8.



BERSAMBUNG

1 comment:

Ada pertanyaan? Komentar? Masukan untuk Belajar SLR?
Tuangkan semuanya di sini.

Translate