"Tak kenal maka tak sayang (, tak sayang maka tak cinta)". Atas dasar ungkapan inilah, penulis memutuskan memperkenalkan sedikit tentang kamera (D)SLR sebagai permulaan seri belajar kamera SLR. Sebagai awalan, mari kita mulai dari membedah kata SLR itu sendiri.
SLR adalah kependekan dari Single Lens Reflex (refleks lensa tunggal); tambahan awalan "D adalah untuk digital.
Apa maksud refleks? Apa maksud lensa tunggal? Semua akan lebih jelas dengan melihat diagram berikut ini.
Berikutnya di bagian kanan diagram ada FP, singkat dari focal plane atau bidang fokus. Di sini gambar dibentuk, dan di sini film pada kamera SLR analog atau sensor pada kamera SLR digital ditempatkan. Di depan FP (tidak digambarkan) ada semacam 'tirai jendela' yang disebut rana/shutter. Tirai ini mencegah gambar terbentuk sebelum waktunya, dan mencegah cahaya berlebihan menyinari media perekam.
Secara umum, kamera SLR dapat kita kenali dengan mudah karena ukurannya yang signifikan, dan bentuknya yang khas. Kamera SLR yang penulis gunakan sehari-hari ada pada gambar di bawah ini. Perhatikan tonjolan di bagian tengah atas yang disebabkan adanya prisma. Dapat terlihat juga pegangan yang nyata di sisi kiri gambar, tempat tangan kanan menggenggam kamera.
Beranjak ke sisi belakang kamera SLR, bagian ini pada kamera SLR modern dijejali berbagai fungsi. Kebanyakan SLR film dahulu berfungsi sebagai penutup kotak film. Kehadiran era digital telah menjadikan bagian belakang kamera D-SLR sebagai panel kontro. Di sana tempat tinggal layar monitor (LCD), dan tombol-tombol pengaturan fungsi kamera. Pada gambar di bawah ini adalah foto sisi belakang salah satu kamera D-SLR keluaran 2004 yang masih relatif sederhana.
Untuk perkenalan pertama, tiga hal utama perlu kita kenali. Bagian kiri atas gambar (panah diagonal merah) adalah pemilih moda. Dari sini pengguna kamera dapat memilih modus eksposur (artikel terpisah). Berikutnya, yang ditunjuk panah mendatar merah, adalah viewfinder (jendela bidik). Melalui jendela bidik pengguna melihat apa yang dilihat oleh kamera, dan mengatur komposisi foto yang akan dibuat. Berikutnya, sebagai satu keunggulan kunci kamera digital, adalah monitor LCD (panah biru tua bergaris putus). Melalui layar LCD pengguna melihat foto yang sudah diambil, tanpa perlu menunggu film kembali dari lab untuk diproses. Melalui layar yang sama pula pengguna melakukan pengaturan pada kamera.
Tombol-tombol lain yang bertebaran di sisi belakang kamera tidak akan penulis bahas secara terperinci mengingat beragamnya fungsi tombol-tombol tersebut, dan bervariasinya jenis tombol pada setiap kamera. Meski demikian, beberapa yang telah cukup jelas antara lain: Menu (pengaturan dan pilihan kamera), ON - OFF (kenop daya / power), serta tombol dengan label
~~~
AR
No comments:
Post a Comment
Ada pertanyaan? Komentar? Masukan untuk Belajar SLR?
Tuangkan semuanya di sini.